Selasa, 16 November 2010

Semilir Ombak Nusa Kambangan


T13/OJ/2010
Dimas Waraditya Nugraha
210110090221

Apa yang ada dalam pikiran kalian semua jika saya menyebutkan sebuah nama pulau, yaitu “Pulau Nusakambangan?” Masihkah terpikirkan oleh Anda akan pulau indah seperti Pulau Seribu, Pulau Bali, dan pulau-pulau indah lainnya yang ada di Indonesia kita ini ? Ya, Pulau ini dikenal sebagai penjara dimana para napi dibuang dan diasingkan. Nama besar seperti Pramoedya Ananta Toer pun pernah mencatatkan namanya sebagai penghuni rumah tahanan yang terletak di pulau ini. Dari hasil obrolan ringan saya dengan Deddy Poernama Shakti, yaitu Mahasiswa Fikom Unpad jurusan Hubungan Masyarakat angkatan 2009, yang ketika semester dua kemarin mengadakan perjalanan kesana, akhirnya saya tahu bagaimana sebenarnya pulau nusakambangan itu.
Di Pulau yang luasnya 121 km2 ini memiliki tiga kawasan wisata pantai dan juga dua situs benteng yang menurut warga terhubung dengan serangkaian terowongan bawah tanah yang rumit. Pantai yang pertama adalah Pantai Karang Bolong. Pantai ini bersinggungan langsung dengan hutan. Banyak tempat untuk berteduh dan bersantai sambil menikmati desiran angin pantai yang sejuk dan deburan ombak biru yang indah, sambil menikmati cemilan yang kita bawa. Di hamparan pasir pantainya terdapat kepiting-kepiting yang berkeliaran. Karena tidak banyak orang yang berkunjung saat hari kerja, banyak kepiting berkeliaran dengan santainya di pantai ini. Beberapa meter dari pertigaan jalan menuju Pantai Karang Bolong, terdapat sebuah komplek benteng lengkap dengan pintu meriam, ruang bawah tanah, dan tembok yang menjulang tinggi layaknya benteng pertahanan. Sayangnya situs benteng ini sepertinya telah menjadi korban vandalism untuk waktu yang cukup lama. Hal tersebut terlihat dari kondisinya yang tidak asli lagi, dipenuhi oleh coretan tangan jahil tak bertanggung jawab. Benteng ini juga belum direhabilitasi sama sekali, sehingga masih terlihat bagian-bagian yang tertimbun tanah dan juga tertutupi semak belukar dan pohon-pohon rindang yang menghalangi para wisatawan untuk melihat benteng lebih dalam.
Beberapa ratus meter dari benteng, terdapat Pantai Karang Pandan. Seorang penjaga warung bercerita banyak pada kami tentag sejarah pulau ini. Bapak penjaga warung ini berserita tentang Pantai Karang Pandan ini, mulai dari mata air tawar di pantai, makhluk gaib di pohon belakang pondoknya, serta sebuah situs benteng lagi di belakang gubuk warungnya.  Situs Benteng yang berada di belakang gubuk bapak ini, tidak beda jauh dengan benteng sebelumnya, hanya yang membedakan adalah, terdapatnya meriam besar yang memiliki panjag sekian meter. Meriam inilah yang dijaga oleh para warga agar tidak dicuri orang yang tidak bertanggung jawab. Seperti pantai yang sebelumnya, pantai ini pun berbatasan langsung dengan hutan yang rapat. Yang membedakannya adalah terdapat air tawar, yang memang benar-benar tepat di dekat bibir pantai. Beberapa catatan menunjukkan adanya populasi macan tutul dan macan kumbang di pulau ini.
Pantai yang terakhir adalah, Pantai Pasir Putih. Pantai ini tidak terlalu jauh dengan Lapas Pasir Putih. Menurut saya, pantai yang paling indah di pulau ini adalah Pantai ini, karena pasirnya yang sangat lembut dibandingkan dua pantai yang tadi, lebih banyak kerikil, namun pemandangan tidak kalah indah. Yang membuat menarik pantai ini adalah terdapat sebuah batu yang sangat besar, yang mana di batu itu terdapat sebuah patung pedang yang sangat besar. Dari info yang saya dapat, tempat itu merupakan tempat latihan terakhir bagi para anggota kopasus.
Itulah beberapa objek-objek wisata yang tersembunyi dan mungkin memiliki misteri-misteri sendiri, terutama dari benteng peninggalan tersebut. Yang pasti Pulau Nusakambangan bukan hanya berisikan oleh orang-orang yang bakal dihukum akibat kesalahan mereka, tetapi juga, keindahan-keindahan yang sangat mencirikan Indonesia terdapat disini. So, don’t judge the “book” just from the cover.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar